Senin, 28 Maret 2011

Tim Ekspedisi Temukan 6 Jenis Kupu-Kupu Dilindungi * Ditemukan Katak Bertanduk

PAGARALAM– Setelah melakukan ekplorasi di kawasan hutan Gunung Dempo, sejak tanggal 7 Maret lalu, alhasil tim ahli flora dan fauna Tim Ekpedisi Bukit Barisan 2011 kembali berhasil menemukan 6 jenis kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia.
Penemuan tim ahli yang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama personil gabungan Kopassus dan Kostrad pimpinan Letda inf Akhmad Saefuddin dan Serda Pontianus Wilman L ini juga mengambil sampelnya, guna di kirim ke Labor Unsri sebelum ke ITB Bandung untuk diteliti lebih lanjut.
Menurut penuturan Arief Hamidi didampingi Andri Irawan Tim ahli flora dan fauna Ekspedisi Bukit Barisan 2011, sesungguhnya alam di hutan Gunung Dempo ini kaya akan jenis flora dan fauna. Bahkan, diantaranya merupakan endemic di hutan Gunung Dempo ini.
Beberapa jenis temuan lain hewan atau tanaman ini hanya ada di Pulau Sumatera dan tidak ditemukan di pulau lain di di Indonesia.
“Eksplorasi sejauh ini, dari 24 jenis kupu yang kita temui, enam jenis diantaranya merupakan satwa yang dilindungi undang-undang, sebab jumlahnya sedikit atau bisa dikatakan mulai langka termasuk penyebaran satwa ini sedikit,” tukasnya ditemui di Poskotis yang berada di Kampung II Kelurahan Gunung Dempo Kecamatan Pagaralam Utara, kemarin.
Enam jenis kupu-kupu yang dimaksud benama, Troides Fandotoli, Troides Miranda, Troides Canifara, Troides Bruikiana, Pafilio Msamnom, dan Doivantos. Dilindunginya ke enam jenis kupu-kupu ini karena populasinya sendiri tidak banyak termasuk daerah penyebarannya.
“Karena itu, jenis kupu-kupu yang dimaksud tidak boleh diambil atau dibunuh baik itu untuk dikoleksi atau diperdagangkan,” singgungnya.
Selain itu, tim flora dan fauna juga berhasil menemukan sedikitnya 56 jenis pohon yang merupakan endemic di hutan Gunung Dempo, puluhan jenis burung salah satunya burung panca warna yang memiliki 5 warna.
Lanjutnya, jenis tanaman lain juga ditemukan 4 jenis Kantong Semar yang umumnya tumbuh diatas permukaan tanah, namun uniknya ada yang merambat di antara dahan pohon namun bukan parasit. Dengan ukuran kelopak (kantong, red) bervariasi yang berbentuk bulat panjang dan menyerupai gendang.
Tidak hanya itu, juga menemukan beberapa jenis tanaman bunga angrek tanah yang cukup jarang ditemui oleh khalayak umum sebanyak 7 jenis. Yang beranama, Deodrhikium, Phaius Flavus, Macides, Amoectochilus, Buldophylum, dan Coeloglia
Temuan flora dan fauna hasil eksplorasi secara umum yang diambil sampelnya
merupakan jenis yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan beberapa jenis lain yang umumnya pernah di lihat ataupun yang ada di literature flora dan fauna yang ada.
“Kita juga menemukan hewan unik lainnya yakni amfibi jenis katak bertanduk dan laba-laba pohon yang bisa berkamuflase dengan warna dahan pohon yang warnana coklat,” demikian uraianya.
Sementara itu, Dansub Korwil Sumatera Selatan Kapten Inf Donny Pramono melalui Perwira Seksi Operasional Lettu Inf Romi Sakti, tim ekspedisi masih terus melakukan kegiatan untuk melakukan ekspolrasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. “Seperti tim flora dan fauna masih melakukan eksplorasi untuk melengkapi data-data hasil temuan mereka,” demikian urianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar